Berani Beropini · Cerita Berlagu · Ceritaku

Sayang, Apa Kabarmu?

raisa lagu untukmu

Lagu Untukmu milik Raisa baru dirilis hari ini (25/05). Aku yang baru sampe rumah dari kantor tepat jam 12 malam tadi (malam amat, ya pulangnya) kebetulan langsung bisa dengerin lagu ini.

Aku nggak sekalipun ngebayangin Raisa bakal bikin lagu tentang ibu. Justru selama ini ekspektasiku adalah Raisa akan menyanyikan lagu religi. Apalagi waktu itu Raisa nge-post di Instagramnya saat rekaman. Dia bercerita kalau baru kali ini dia nangis saat take vocal, bukan karena lagu galau padahal. “Ga sabar rilis” tulisnya di akhir caption.

lagu untukmu raisa 3

Lagu Indah untuk Sosok Terindah

Nah, barulah aku tau lagu ini bercerita tentang ibu karena mendekati hari rilils, Raisa nge-post konten teaser di sosmed-nya. Salah satu teaser tersebut bahkan dengan jelas memperdengarkan penggalan lirik “Ibu, ibu, ibu aku rindu”. Ini otomatis bikin aku tambah takjub.

Ekspektasi selama ini yang menebak Raisa bakal rilis single religi ternyata terbayar lebih. Yang dia cipta justru lagu yang indah yang bercerita tentang sosok terindah di dunia ini, Ibu.

Bagiku, lagu tentang ibu adalag lagu sakral, sama sakralnya dengan lagu religi, yang gak bisa dinyanyikan sembarangan. Lagu sakral ini praktis lebih universal dan bisa didengarkan oleh siapa pun, tua muda, anak-anak, remaja, pria, atau wanita, setuju? Yang pasti bikin nggak galau kok, tapi inget orangtua!

Tersentuh dengan Keindahan Lirik Lagunya

Kalau ngomongin sesuatu yang menyangkut orangtua (terutama ibu), aku udah angkat tangan gitu, kayak yang mudah banget terharu, tiba-tiba mata sembab, senyum dan bahkan sampe netes air mata.

Beberapa part di lagu ini juga sangat related denganku saat ini yang merantau di Jakarta. Orang-orang yang bernasib sama seperti di perantauan atau punya kehidupan rumah tangga pun pasti merasakannya. Bagian yang paling kusuka adalah “Sayang, Apa Kabarmu?” sama seperti yang kucantumkan di judul postingan ini.

Ini acap kali terjadi padaku kalau sudah berhari-hari nggak telepon ibu (padahal tiap hari juga rame-rame aja WA-an di grup keluarga), karena kesibukan pekerjaan yang sangat menyita waktu. Kalau sudah begini, justru Ibu yang duluan telepon. “Kamu nggak apa-apa kah? Kok nggak telepon-telepon?” kata Ibu di ujung telepon sana. Aku pun speechless…..

Sejak pagi ini, aku hampir dibuat terkuras air mata gara-gara hanya baca comment-comment di Official Audio Lagu Untukmu di channel YouTube Raisa ini. Salah satunya komentar dari Mas Abdurohman Ro ini.

lagu untukmu raisa 2

Aku bahkan nggak bisa membayangkan jika menjadi Mas Abdurohman ini, yang bahkan (maaf) wajah rupa fisik ibunya saja mungkin nggak ingat. Kerinduannya pasti udah di puncak. Sabar ya Mas, insyaAllah Ibu mas Abdurohman sudah mendapat tempat terbaik di sisiNya!

Sosok Inspiratif di Balik Lagu Untukmu

Single Lagu Untukmu ini ternyata diciptakan oleh Raisa dan Ifa Fachir, yang setauku juga turut andil juga dalam lagu LDR di album Heart to Heart.

Beruntung banget sosok inspirasi dibalik terciptanya lagu ini, yang nggak lain adalah ibu Raisa sendiri, tante Ria Allan dan tentunya Ibu mas Ifa Fachir. Kasih sayang yang tak pernah berhenti kepada anak-anaknya mampu menorehkan sebuah lagu indah yang membuat banyak orang tersentuh hatinya.

lagu untukmu raisa
Source: Instagram @raisa6690

Lagu Untukmu ini otomatis berada di playlist yang sering diputar bersama lagu Ibu milik Iwan Fals, Bunda milik Potret atau Satu Rindu milik Opick.

Di akhir postingan ini, nggak afdhol kalau aku nggak ngasih tau gimana lagunya. Di bawahnya juga aku tampilkan lirik lagunya biar kamu bisa dengarkan dan resapi kata demi kata yang indah ini.

Setiap ku mendengar kalimat
Sayang apa kabarmu
Sungguh remuk rasa hatiku
Buatmu harus bertanya

(Tak akan lama)
Takkan ku ingkari lagi
(Ku segera berlari)
Tak perlu menunggu
Ku kan datang hari ini

Pulang ke pelukanmu
Tentramnya telinga
Yang mendengar tanpa menghakimi
Secangkir kopi hangat
Yang kita hirup berdua
Gurauan dalam petuahmu
Ibu, Ibu, Ibu aku rindu

Sungguh sulit buatmu percaya
Tiada yang berubah (Tiada berubah)
Bulan yang terus silih berganti
Belum juga ku cium tanganmu

Hanya kau tempat
Di mana aku menjadi
Diriku sendiri

Credits Author: Raisa Andriana | Composer: Raisa Andriana, Ifa Fachir | Producer: Marco Steffiano | Record Label: Juni Records | Mixing: Stevano (MABES Music, Jakarta) | Mastering: Fred Kevorkian (Kevorkian Mastering, New York)

Balas Komentar Ini